Friday, June 3, 2016

Stories : Sharing Part II : Am I Good Enough?



17.05.2016

Am I Good Enough?

Pernah tidak kamu terlintas dalam pikiran kamu, apakah saya cukup baik? Cukup baik untuk diri kita sendiri, cukup baik untuk orang-orang disekitar kita terutama cukup baik di mata Allah? Dan apa yang kita cari di dalam hidup kita dan untuk apa semua itu?

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah sebuah perenungan yang panjang yang mungkin jawabannya pun benar-benar tidak bisa kita jawab saat itu juga. Karena ini perenungan yang dalam antara diri kita sendiri dan dengan Allah tentunya.

Hidup ini memang singkat maka dari itu kita harus membuat hidup ini bermakna dan bermanfaat untuk diri kita sendiri dan untuk lingkungan kita, terutama di mata Allah. Arti bermakna dan bermanfaat pun cukup luas.

Mari kita coba uraikan sedikit demi sedikit. Apakah saya sudah cukup baik? Apakah kemarin-kemarin ini yang kita lakukan sudah cukup baik? Apakah kita sudah memanfaatkan waktu kita selama hidup ini dengan baik? Apakah waktu luang kita dimanfaatkan dengan baik pula? Atau apakah kita sudah cukup berbakti terhadap orangtua? Membahagiakan hati orangtua kita? Memposisikan diri kita sebagai anak yang memang harus memahami orang tua, jangan malah sebaliknya orangtua yang melulu memahami kita?

Nah, dari pertanyaan-pertanyaan di atas, saya yakin kebanyakan dari kita terutama saya sendiri masih jauh dari kata baik. Masih jauh sekali dari baik. Masih banyak kekurangan-kekurangan yang saya miliki.

Nah, sekarang saatnya kita mulai menata hidup kita. Terlambat mungkin, apalagi di usia saya yang sudah menginjak angka 30. Seharusnya perenungan ini, sudah dimulai dari kita usia muda. Tetapi menurut saya tidak ada kata terlambat bagi manusia yang ingin memperbaiki diri. Memperbaiki kualitas dan akhlak diri.

Manusia memang tempatnya salah dan khilaf. Di saat kita sadar, kita jadi merasa mempunya banyak sekali kekurangan tetapi terkadang kita pun tergoda lagi dan lagi. Tetapi InshaAllah jika kita tetap di jalan Allah dan Allah masih terus sayang dengan kita sehingga tidak bosan-bosan untuk mengingatkan kita kembali lagi ke jalan-Nya.

Untuk memulainya, saatnya kita bertanya apa tujuan dari hidup kita? Kalau saya pribadi, jawabannya adalah akhirat. Tujuan dari semua perjalanan di hidup saya ini adalah akhirat dan harapan saya adalah bisa mencapai ke surga-Nya.

Nah, untuk tujuan akhir itu, proses apa aja saja atau jalan apa saja yang harus kita tempuh. Ya hidup di dunia ini. Tujuan akhir memang akhirat tapi kita juga harus melalui prosesnya dengan hidup di dunia. Maka dari itu, yang kita lakukan selama di dunia ini harus balance. Antara kita hidup saat ini di dunia maupun bekal kita di akhirat nanti. Atau bahkan persentase akhirat sedikit lebih banyak dari pada persentase di dunia.

Bukan berarti kita memikirkan akhirat lalu kita tidak kerja dan berdoa-berdoa-berdoa terus. Lakukanlah pekerjaan dan aktivitas yang kamu sukai yang kamu niati dengan sungguh-sungguh dan dengan niat karena Allah. Carilah pekerjaan yang halal supaya kamu mendapatkan rezeki yang halal juga. Karena rezeki yang halal ini yang akan kita beli untuk segala kebutuhan kita termasuk makanan yang akan mengalir di dalam tubuh kita. Dan jangan lupa sisihkan rezeki kita untuk sedekah.

Dengan kita mengetahui tujuan dari hidup kita, kita akan lebih mudah untuk mengetahui apa yang kita cari dalam hidup ini dan akan lebih mudah untuk mengambil dalam langkah-langkah kedepannya. Dan kita bisa menjawab apakah kita sudah cukup baik? Cukup baik dalam mencapai tujuan akhir kita. Jawabannya ada di dalam benak masing-masing.

Semoga Bermanfaat

-RP-


                     
                    



Wellness : Menyembuhkan Radang Tenggoroak atau Gejala Batuk dan Flu

Kali ini saya mau sharing mengenai cara tradisional untuk menyembukan radang tenggorokan ataupun gejala batuk dan flu. Kalau menurut saya gejala-gejala ini hampir sama malah terkadang kita suka sulit membedakan antara radang tenggorokan maupun gejala batuk dan flu.

Biasanya radang tenggorokan dimulai dengan tenggorokan tidak enak, susah untuk menelan sesuatu, sering haus dan jika dilihat kedalam mulut terlihat berwana merah disertai bercak keputihan. Serupa dengan gejala batuk dan flu yang akan kita rasakan seperti susah menelan, tenggorokan pun akan terasa tidak enak.

Kalau sudah timbul gejala-gejala seperti ini memang jangan dibiarkan terlalu lama atau langsung menegak obat. Karena sebenarnya ini penyakit ringan dan kalau kita segera sembuhkan tidak akan berlama-lama penyakit ini hinggap di tubuh kita.



Biasanya saya kalau mulai tenggorokan tidak enak dimulai dengan lemon dan madu plus ditambah air panas. Kalau saya biasanya menggunakan setengah buah lemon diperas (sekitar 4-5 sendok makan) dengan 2 sendok makan madu ditambah air hangat. Saya minum dalam kondisi hangat sambil diseruput pelan-pelan.

Selain perasan lemon dengan madu, saya juga mengkonsumsi jahe. Ya, air jahe direbus dengan gula merah dan daun pandan. Rasanya hangat dan manis plus tambahannya wangi daun pandan. Ini selain nikmat tapi ternyata sehat juga. Dan kalau tenggorokan mulai terasa tidak enak, ini akan menjadi andalan saya sekali. Rasanya seperti kuah kembang tahu bagi yang tahu kembang tahu :)

Dan yang terakhir adalah teh hangat. Untuk yang sedang sakit tenggorokan seperti ini lebih disarankan untuk mengkonsumsi Chamomile. Karena chamomile memiliki kandungan khusus untuk meredakan rasa nyeri pada tenggorokan.

Biasanya kalau rutin saya minum di saat tenggorokan mulai tidak enak, 2-3 hari rasa sakit pada tenggokan langsung hilang dan saya kembali fit seperti sedia kala.

Dan resep tradisional ini sangat bermanfaat disaat cuaca yang tiba-tiba panas dan tiba-tiba hujan seperti sekarang ini. Karena rasanya banyak sekali virus-virus bertebaran.

Semoga resep sekedarnya ini bisa menjadi bermanfaat.

Semoga selalu fit..!


-RP-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...