17.05.2016
Am I Good Enough?
Pernah tidak kamu terlintas dalam
pikiran kamu, apakah saya cukup baik? Cukup baik untuk diri kita sendiri, cukup
baik untuk orang-orang disekitar kita terutama cukup baik di mata Allah? Dan
apa yang kita cari di dalam hidup kita dan untuk apa semua itu?
Pertanyaan-pertanyaan di atas
adalah sebuah perenungan yang panjang yang mungkin jawabannya pun benar-benar
tidak bisa kita jawab saat itu juga. Karena ini perenungan yang dalam antara
diri kita sendiri dan dengan Allah tentunya.
Hidup ini memang singkat maka
dari itu kita harus membuat hidup ini bermakna dan bermanfaat untuk diri kita
sendiri dan untuk lingkungan kita, terutama di mata Allah. Arti bermakna dan
bermanfaat pun cukup luas.
Mari kita coba uraikan sedikit
demi sedikit. Apakah saya sudah cukup baik? Apakah kemarin-kemarin ini yang
kita lakukan sudah cukup baik? Apakah kita sudah memanfaatkan waktu kita selama
hidup ini dengan baik? Apakah waktu luang kita dimanfaatkan dengan baik pula?
Atau apakah kita sudah cukup berbakti terhadap orangtua? Membahagiakan hati
orangtua kita? Memposisikan diri kita sebagai anak yang memang harus memahami
orang tua, jangan malah sebaliknya orangtua yang melulu memahami kita?
Nah, dari pertanyaan-pertanyaan
di atas, saya yakin kebanyakan dari kita terutama saya sendiri masih jauh dari
kata baik. Masih jauh sekali dari baik. Masih banyak kekurangan-kekurangan yang
saya miliki.
Nah, sekarang saatnya kita mulai
menata hidup kita. Terlambat mungkin, apalagi di usia saya yang sudah menginjak
angka 30. Seharusnya perenungan ini, sudah dimulai dari kita usia muda. Tetapi
menurut saya tidak ada kata terlambat bagi manusia yang ingin memperbaiki diri.
Memperbaiki kualitas dan akhlak diri.
Manusia memang tempatnya salah
dan khilaf. Di saat kita sadar, kita jadi merasa mempunya banyak sekali
kekurangan tetapi terkadang kita pun tergoda lagi dan lagi. Tetapi InshaAllah
jika kita tetap di jalan Allah dan Allah masih terus sayang dengan kita
sehingga tidak bosan-bosan untuk mengingatkan kita kembali lagi ke jalan-Nya.
Untuk memulainya, saatnya kita
bertanya apa tujuan dari hidup kita? Kalau saya pribadi, jawabannya adalah
akhirat. Tujuan dari semua perjalanan di hidup saya ini adalah akhirat dan
harapan saya adalah bisa mencapai ke surga-Nya.
Nah, untuk tujuan akhir itu,
proses apa aja saja atau jalan apa saja yang harus kita tempuh. Ya hidup di
dunia ini. Tujuan akhir memang akhirat tapi kita juga harus melalui prosesnya
dengan hidup di dunia. Maka dari itu, yang kita lakukan selama di dunia ini
harus balance. Antara kita hidup saat ini di dunia maupun bekal kita di akhirat
nanti. Atau bahkan persentase akhirat sedikit lebih banyak dari pada persentase
di dunia.
Bukan berarti kita memikirkan
akhirat lalu kita tidak kerja dan berdoa-berdoa-berdoa terus. Lakukanlah
pekerjaan dan aktivitas yang kamu sukai yang kamu niati dengan sungguh-sungguh
dan dengan niat karena Allah. Carilah pekerjaan yang halal supaya kamu
mendapatkan rezeki yang halal juga. Karena rezeki yang halal ini yang akan kita
beli untuk segala kebutuhan kita termasuk makanan yang akan mengalir di dalam
tubuh kita. Dan jangan lupa sisihkan rezeki kita untuk sedekah.
Dengan kita mengetahui tujuan
dari hidup kita, kita akan lebih mudah untuk mengetahui apa yang kita cari
dalam hidup ini dan akan lebih mudah untuk mengambil dalam langkah-langkah
kedepannya. Dan kita bisa menjawab apakah kita sudah cukup baik? Cukup baik
dalam mencapai tujuan akhir kita. Jawabannya ada di dalam benak masing-masing.
Semoga Bermanfaat
-RP-