Saturday, May 28, 2016

Stories : Family Gathering

Udah lama sekali rasanya, saya ingin share mengenai Family Gathering ini. Kenapa saya ingin share? Karena kali ini saya berhasil menyelenggarkan acara Family Gathering, mulai dari undangan, pemilihan lokasi, catering, music, fotografer dan sedikit dekorasi semua dikerjakan sendiri. 

Family Gathering itu menurut saya acara yang sangat penting, moment dimana bisa membuat kita bahagia karena bisa berkumpul di satu tempat dengan seluruh keluarga besar dengan waktu yang cukup lama dan bisa silaturahmi dalam satu waktu. Selain penting juga benar-benar bermanfaat karena manfaat dari silaturahmi sendiri sangat besar, selain dapat memperpanjang usia kita, InshaAllah menjadi berkah juga. Kita bisa rolling ngobrol dengan saudara-saudara yang jarang kita temui. Kita bisa ketawa-ketawa bahkan berbagi lelucon. Saya sangat menikmati sekali acara Family Gathering.

Kali ini saya membuat Family Gathering dari keluarga kakek (Ayah dari Ibu).Saya berhasil mengumpulkan kurang lebih 50 orang mulai dari kakak-beradik kakek saya sampai sepupu kakek saya pun berhasil saya kumpulkan menjadi waktu. Acaranya cukup intim dan InshaAllah semuanya menikmati acara ini. 

Acara tersebut berlangsung pada tanggal 31 Januari 2016 yang lalu dan saya memilih lokasi Rumah Ranadi yang terletak di Jalan Jeruk Purut. Ada beberapa alasan akhirnya saya memilih Rumah Ranadi. Karena untuk 50 orang, Rumah Ranadi bersedia menyewakan satu bagian dari rumah tersebut dan waktunya pun lebih fleksible dibandingkan mengadakan acara-acara di restoran yang biasanya hanya disediakan waktu sekitar 3-4 jam. Karena perhitungannya acara dimulai jam 10 tetapi untuk mempersiapkan keluarga yang datang terlambat juga :)


Untuk dekorasinya sendiri saya buat, seadanya memang yang penting rasanya tidak terlalu kosong :)



Dan untuk Catering, saya pakai Al's Catering. Saya baru kali ini memakai Al's Catering dan memang tidak mengecewakan. Saudara-saudara pun banyak yang menanyakan karena rasanya yang cocok di lidah. 



Selain catering, saya juga tambahkan stand kopi. Paling enak minum kopi, setelah makan biar tidak ngantuk dan bisa ngobrol lebih santai. Pilihan saya jatuh kepada Cuniro Koffiee.


Dan band yang saya dapatkan pun cukup memuaskan mengingat harganya pun tidak terlalu mahal, tetapi kualias suaranya boleh diadu. Keluarga pun dapat menikmatinya. Namanya 1548 Band, bisa di search di YouTube. Karena saya dapatnya juga dari YouTube :)


Dan inilah foto keluarga besar saya.


Alhamdulillah, seluruh keluarga puas dan bahagia. Dan ketagihan karena bisa banyak yang kumpul mau dibuat setiap 1-2 tahun sekali. Yang penting, selaturahmi tetap terjaga. Semua happy, saya pun happy karena persiapan yang dilakukan seorang diri pun rasanya tidak sia-sia. 







-RP-

Wednesday, May 18, 2016

Travel : Pontianak's Food - Kuliner di Pontianak

Yap, kali ini mari kita bahas mengenai makanan-makanan recommend versi saya di kota Pontianak. Kira-kira akhir April kemarin saya berkesempatan untuk mengunjungi Pontianak, kota yang dilalui oleh garis khatulistiwa ini ternyata mempunyai kuliner yang patut dicoba. Kebetulan, saya mempunyai beberapa teman disana jadi senang sekali memang dibawa ke tempat-tempat street food yang semuanya enak-enak. 

Rasanya waktu 3 hari 2 malam kurang untuk menjelajah Pontianak ini. Dan karena perjalanan saya ke Pontianak kali ini dipenuhi dengan makan dan makan terus jadi lupa untuk foto-foto yang khas di kota ini seperti Sungai Kapuas, Tugu Khatulistiwa dan Masjid Raya Mujahidin. Bahkan saya memang tidak sempat melihat Sungai Kapuas, yang memang menjadi ciri khas dari kota Pontianak ini. 

Semoga saja dalam waktu dekat, saya bisa mengunjungi kota ini lagi dan meng-eksplore lebih jauh lagi.

1. Sup Ikan dan Nasi Kecombrang at Honjee Restaurant



Tiba di Pontianak saya sudah disuguhi dengan makanan yang menurut saya selama di Pontianak ini adalah makanan paling enak. Terletak di Jalan WR. Supratman dengan nama Honjee Restaurant. Menu yang saya pesan adalah Sup Ikan yang saya tidak terlalu ingat di menu-nya ini sup ikan apa tapi rasanya enak sekali. Gurih dan disertai daun-daun serta bunga kecombrang yang sangat mengguggah selera serta nasi kecombrang ini juga tidak kalah enaknya. Nasi dengan bunga kecombrang serta butiran ikan asin ini sangat menggunggah selera. 
Ini salah satu top list yang mungkin akan saya kunjungi setiap saya berkunjung ke Pontianak.


2. CCP Ichiban 


Menu makan malam saya pada hari pertama saya tiba di Pontianak, yaitu chicken karage. Chicken Karage disini rasanya tidak seperti chicken karage pada umumnya. Ya, saya awalnya waktu ditawari makan chicken karage ekspektasinya juga seperti chicken karage biasa yang dijual di Jakarta. Yah, kalau kaya gini sih banyak di Jakarta, batin saya saat itu. Tetapi ternyata rasanya beda. Bumbunya enak terutama kol-nya super enak. Recommend untuk dicoba.
Menurut cerita yang saya dengar, yang punya CCP Ichiban ini belajar masak di Jepang dulu lho untuk membuka tempat makan ini. 

3. Pisang Goreng Serikaya - Warkop Sukahati Tanjungpura


Pisang goreng dengan homemade selai Sarikaya diatasnya. Ahh, ini rasanya enak. Selai Sarikaya yang memang tidak begitu manis karena memang dibuat homemade tanpa pengawet. Makan pisang goreng ini ditemani dengan es teh tarik. Sempurna..! Tidak heran kalau tempat ini memang selalu penuh karena rasanya yang enak. 


4. Chai Kue Siam - AHin



Ini makanan khas Pontianak yang tidak boleh kamu lewatkan jika berkunjung ke Pontianak. Chai Kue. Seperti Hakau tapi isinya lebih sehat ya yang pasti. Stick udangnya pun tidak kalah enak, tapi apa ya namanya lagi-lagi saya lupa :(

5. Bakso PSP 


Setelah makan Chai Kue, saya diajak untuk mencicipi bakso di kota Pontianak ini. Rasanya? Enak..! Light, tidak terlalu berlemak tapi gurih. Bakso gepengnya juara sih dan mienya saya pilih yang bentuknya pipih seperti kwetiau. 

6. Bubur Pedas - Pak Ngah 


Ini juga salah satu makanan khas Pontianak. Bubur Pedas. Tapi ini bukan bubur yang ada nasinya. Tapi mungkin lebih tepatnya seperti bubur sayur dengan kuah kental. Rasanya enak dan makanan yang mungkin akan kamu temui hanya di kota Pontianak saja. Jadi, paling tidak sempatkan untuk mencicipi bubur pedas khas Pontianak ini. 

7. Mie Tiaw Apollo


Saya penasaran sekali dengan istilah Mie Tiaw yang ternyata tidak lain tidak bukan yaitu Kwetiau. Bentuk dan rasanya pun mirip dengan kwetiau di Jakarta tetapi ada bumbu yang berbeda yaitu gurih dan tidak terlalu manis seperti kebanyakan yang disuguhkan di Jakarta. Kalau kamu tambahkan jeruk lemon chui yang disuguhkan di meja akan lebih segar dan memberi sensasi yang berbeda. Super enak dan recommend..!

8. Sotong Pakong - Jalan Agus Salim


Ini juaranya. Sotong Pakong. Ini super enak. Super Recommend. Tempatnya cuma di pinggir jalan di dalam gang sepi tapi enak banget. Sotongnya dibakar, tipis dan renyah dimakan dengan timun dingin dan emping plus bumbu khas mereka. Enak banget. Rasanya gak berhenti ngunyah saya makan ini walaupun ini disuguhi untuk rame-rame. Enak banget. Oia, itu yang di gelas bir bukan bir ya tapi green sand apple lemon :)

9. Gado-gado Ibu Sumiati


 Gado-gado Ibu Sumiati yang jual tidak heran kalau orang Jawa. Rasanya pun njawani. Enak. Kalau tinggal di Pontianak dan kangen gado-gado ini enak banget. 

10. Es Krim Angi atau Es Krim Petrus


Sebelum balik ke Jakarta disempet-sempetin untuk coba Ice Cream Angi yang sangat terkenal ini. Ahh,untuk sempet coba. Karena rasanya memang enak sekali. Sepertinya ice cream ini gak pake susu ya tapi pakai santan, kayanya ya karena tidak enek dan enteng banget rasanya. Saya coba rasa green tea dan strawberry dan ternyata pilihan saya tepat. Karena menurut saya, perpaduan rasanya ternyata enak sekali.


Ahh, rasanya masih ingin menjelajah makanan enak yang ada di Pontianak. Ternyata waktu 3 hari 2 malam rasanya tidak cukup berada di kota ini. Perlu waktu lebih untuk menjelajah makanan enak di kota ini. See you very soon, Pontianak :)




-RP-

Monday, May 16, 2016

Stories : Sharing Session



12.05.2016.

Sadar atau tidak sadar selama ini kita menjalankan ibadah sambil menghitung atau mengejar pahala dari Allah SWT. Karena memang Allah menjanjikan pahala untuk umat-Nya jika kita taat. Tetapi pernahkah kamu sadari bahwa apa yang kamu kerjakan dalam ibadah-ibadahmu itu bukan semata untuk Allah tetapi akan kembali lagi ke kita. Karena Allah sungguh tidak membutuhkan kita tetapi kita yang membutuhkan Allah.

Jika kita menghitung-hitung pahala dalam setiap ibadah kita, apakah kita mengerjakan ibadah tersebut dari dalam hati atau hanya sekedar mengejar pahala? Kita sholat 5 waktu, karena memang itu wajib hukumnya dari Allah SWT. Tapi kalau kita bisa telaah lebih jauh dan menikmati sholat tersebut, sungguh sholat dengan khusyuk dan hikmat akan membawa kita ke level yang lebih tinggi. Iman kita dan hati nurani kita akan dibawa ke level yang lebih tinggi lagi. Akhlak kita sebagai manusia akan bertambah lebih baik lagi.

Jadi sebenarnya kita sholat 5 waktu ‘hanya’ karena kewajiban sambil mengejar pahala atau memang kita yang selalu berusaha khusyuk, yang selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas iman kita, yang selalu memperbaiki akhlak kita menjadi lebih baik lagi? Dan bonusnya adalah pahala dari Allah SWT.

Karena sesungguhnya jika kita memperbaiki dan menjaga hubungan kita dengan Allah maka Allah akan menjaga semuanya dari kita. Semuanya termasuk sekitar kita.
Jika kita mentah-mentah ‘hanya’ menghitung pahala dari Allah, maka saat kita ibadah umroh atau haji, kita akan sholat sebanyak-banyaknya di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi tetapi sesampainya kita kembali ke tanah air, sholatnya bolong-bolong lagi tanpa ada niat untuk memperbaiki sholat kita. Karena kita tahu benar pahala yang dijanjikan Allah saat sholat di Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi.

Atau saat bulan Ramadhan tiba, kita berlomba-lomba untuk membaca Al-Quran bahkan qatam berkali-kali karena semata-mata ‘hanya’ mengejar pahala dari Allah, tetapi begitu bulan Ramadhan usai. Al-Quran tersebut hanya menjadi hiasan di rak buku kita.

Saya pun ‘diceramahin’ seperti ini dari teman mualaf saya. Malu? Iya. Merasa tertampar? Iya. Tapi saya lebih berpikir untuk mengkoreksi ibadah saya. Lebih mengkoreksi kualitas iman saya.

Disini saya hanya sekedar sharing. Semoga kita semua bisa berlomba-lomba untuk ibadah bukan hanya sekadar berharap mendapatkan pahala dari Allah. Tapi mari kita nikmati setiap sujud kita, kita nikmati setiap bacaan Al-Quran kita, kita nikmati ibadah-ibadah kita, kita dekatkan hati ini hanya untuk Allah semata. Untuk mendapatkan ridho dari Allah, untuk memperbaiki iman kita, untuk lebih meningkatkan hati nurani kita, dan yang terpenting untuk lebih memperbaiki kualitas akhlak kita. Dan bonus dari Allah adalah pahala. Karena janji Allah itu pasti. Kita tidak perlu ragu. Tapi jangan lupa kita juga, kita bukan panitia pahala, jadi kita tidak perlu ikut menghitung-hitung pahala kita J

Semoga Bermanfaat.



-RP-

Saturday, May 14, 2016

Travel : Farmhouse Bandung

Halo semua.. Sebenarnya cerita mengenai Farmhouse Bandung dirasa sudah 'basi' ya. Karena saya yakin sudah banyak banget yang kesana juga dan saya sendiri pun ke Farmhouse Bandung sudah kira-kira sebulan yang lalu. Tetapi karena saya baru sempat share sekarang, jadilah saya share saja ya.

Yap, Bandung memang memiliki pesona khusus terutama untuk warga Jakarta yang ingin mencari hiburan yang dekat tanpa mengeluarkan dana yang terlalu besar. Dan memang selalu ada saja alasan untuk kita ke Bandung. Selain tempat wisata yang ditawarkan, makanan-makanan yang ada di Bandung pun selalu menjadi daya tarik sendiri (buat saya pribadi. hehehe.. ).

Salah satu yang belum saya kunjungi dari Bandung adalah Farmhouse Lembang Bandung. Memang sudah lama sekali rasanya penasaran dengan tempat ini. Terutama beredar di social media dengan icon 'Hobbit House'. Dan akhirnya kira-kira sebulan yang lalu saya berkesempatan untuk datang ke Farmhouse Bandung ini. 














Yang menarik dari  Farmhouse, tempat ini banyak memiliki spot-spot untuk foto. Rasanya setiap sudut yang di Farmhouse bisa menjadi alasan untuk kita mengambil foto. Tempatnya memang iconic sekali. Datang kesini seperti mendapatkan atmosphere yang berbeda. Disini kita juga bisa menyewa baju ala-ala Belanda yang bisa dibuat foto di sekitar Farmhouse. 

Dan yang paling menarik di Farmhouse ini memang 'Hobbit House' dan karena saya datang weekend, untuk foto di depan 'Hobbit House' ini kita harus antri dulu. Dan jangan salah, Farmhouse ini sangan child-friendly. Karena ada area khusus dimana anak-anak bisa memberi makan kambing-kambing dan kelinci-kelinci.

Kalau sudah lelah foto-foto, kita juga makan di area ini. Ada restaurant di area Farmhouse ini juga. Lengkap pokoknya. Dengan HTM 20,000 yang bisa ditukarkan dengan fresh milk atau sosis rasanya cukup worth it untuk dikunjungi jika kamu melancong ke Bandung.

Happy Weekend People :)




-RP-
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...