Monday, June 12, 2017

Sit & Eat : Seirock - Ya Ramen

Yap, kali ini mau review sedikit mengenai ramen favorit saya se-Jakarta. Ramen di Jakarta sudah cukup menjamur, tetapi untuk kita umat Muslim, rasanya  tetap harus berhati-berhati untuk menikmati semangkuk ramen ini. Karena pasalnya, banyak juga ramen yang tidak halal yang dijual di Jakarta. 

Seperti halnya Ramen Village yang terletak di pusat perbelanjaan di daerah BSD. Disana lebih banyak menjual ramen yang tidak halal dibanding ramen Halal. Jadi walaupun fenomena ramen sudah semakin menjamur, tetapi untuk kita Umat Muslim tetap pilihannya lebih terbatas.


Ramen Seirock-Ya, salah satu ramen yang menawarkan no-pork ramen. Saya pertama kali diperkenalkan pada ramen ini oleh kakak saya, ketika berada di Ramen Village.

Tetapi setelah browsing, ternyata, Seirock-Ya ini mempunyai cabang juga di daerah Radio Dalam. Dan yang terbaru, baru buka di PIM 1. Huah, sebagai warga Bintaro, saya merasa 'happy'. Karena walaupun akses ke BSD lebih mudah hanya melalui jalan tol, tetapi secara jarak lebih dekat dengan Radio Dalam dan PIM 1 buat saya. 

Dan kebetulan yang di Radio Dalam pun, mereka mempunyai ruko sendiri, sehingga yang tidak suka bersusah-susah mencari parkir di dalam Mall, Seirock-Ya Radio Dalam merupakan solusi yang menyenangkan. 




Begitu masuk kedalam Seirock-Ya Radio Dalam, kita langsung dihadapkan pada open kitchen tempat para chef memasak dan mengolah ramen tersebut. Secara interior, mereka memang sederhana, karena bukan tempat yang dijual tetapi rasa. Hanya sedikit disayangkan tempatnya sedikit agak kumuh. Mungkin saya membayangkan rumah makan yang sederhana, tetapi bersih seperti bersihnya ala Jepang. Ekspektasi saya mungkin terlalu tinggi. Sehingga saya melihat kesan sedikit kumuh.

Saat saya makan, saya menduduki lantai 2, karena di lantai 1 full. Untuk kebersihannya, bisa dibilang lebih bersih dan terlihat lebih lega. 

Untuk makanannya sendiri, seperti biasa saya memesan : Toripaitan Ramen Shio dengan Telur dengan extra sambal yang terpisah. Menu ini direkomnedasi oleh kakak saya, sejak pertama kali saya makan di sini dan sampai saat ini, saya belum pernah mengganti menu. 


Tetapi kebetulan saya dengan teman saya kesana yang mencoba menu : Toripaitan Ramen Shoyu, dan di luar dugaan saya, rasanya tidak kalah enak. Dan saya berniat setelah ini, saya akan mencoba menu tersebut untuk dimakan seorang diri.

Supaya benar-benar merasakan kenikmatan dari Toripaitan Ramen Shoyu tersebut dan untuk side dish saya mencoba chicken karage, tetapi saya tidak bisa berkomentar banyak karena rasanya sebenarnya sama dengan Chicken Karage kebanyakan. 



Tetapi memang Seirock-Ya Ramen ini sangat recommend, zomato pun memberi point 4,7 untuk Seirock-Ya Radio Dalam, sehingga memang sangat recommend untuk dicoba, dijamin pasti rasanya mau balik lagi :)





xoxo,
-RP-

Sunday, June 11, 2017

Travel : Abhayagiri - Jogjakarta

Melanjutkan perjalanan dari Candi Ratu Boko, saya langsung ke Abhayagiri Restaurant yang letaknya memang tidak jauh dari Candi Ratu Boko tersebut. Rencana saya hari itu adalah makan malam di Abhayagiri Restaurant, dan menikmati beberapa menu makanan yang sudah sempat saya browsing sebelumnya. Ada beberapa makanan recommended yang saya ingin coba. Tetapi sayang sakali, Abhayagiri Restaurant tidak menyediakan menu ala carte hari itu, hanya menu buffet saja yang ditawarkan hari itu. Sehingga saya tidak jadi menikmati makanan di Abhayagiri Restaurant.



Tidak menikmati hidangan di sana bukan berarti tidak menikmati pemandangan di sana. Alhamdulillah, saya bisa tetap menikmati pemandangan di sana. Abhayagiri memang spot atau tempat yang paling tepat jika kamu ingin menemui pemandangan Gunung Merapi dan Candi Prambanan dalam satu frame yang indah. 

Dan ada satu hal yang membuat saya salut dengan management Abhayagiri Restaurant ini, bahwa mereka membiarkan atau membolehkan orang-orang masuk ke dalam kawasan Abhayagiri hanya untuk berfoto dan mengambil spot di sana tanpa makan di restaurant-nya. Untuk restaurant sekelas itu, rasanya jarang sekali terjadi hal tersebut. Biasanya mereka malah buat semakin eksklusif karena ada pemandangan khusus yang mereka tawarkan. Jadi jika ingin menikmati pemandangan eksklusif tersebut harus disertai dengan merogoh kocek yang tidak sedikit sambil menikmati hidangan di Restaurant tersebut. Tetapi tidak dengan Abhayagiri ini. Disini banyak sekali orang yang hanya sekedar berfoto lalu pulang tanpa mampir makan atau menikmati sajian ke restaurantnya . 




Walaupun sedikit kecewa, karena tidak bisa menikmati hidangan di sana yang sudah saya bayang-bayangkan. Tetapi hari itu saya pulang dengan perasaan senang dan sangat bersyukur. Karena bisa menikmati pemandangan yang indah dan cuaca yang sangat bersahabat sekali. 

Menikmati keindahan alam, dan menyadari ke-Maha Besar-an Allah SWT, Sang Maha Pencipta segala sesuatunya. Jadi bisa dibayangkan betapa perjalanan ke Jogja saya kali itu benar-benar menyenangkan. Bukan hanya bisa menikmati banyak makan nikmat dan lezat di Jogjakarta tetapi sekaligus bisa melihat dan menimati pemandangan yang indah di Jogja juga.

Keindahan di Jogja tentu masih banyak lagi. dan lagi. Makanan nikmat nan lezatnya juga. Tetapi saya benar-benar puas dengan perjalanan ke Jogja saya kali ini. Until next time Jogjakarta.

Psst, masih ada sedikit cerita lagi yang belum saya post tentang Jogjakarta. Jadi jangan bosan-bosan ya membaca cerita saya mengenai Jogjakarta ini :) 






xoxo,
-RP-

Travel : Candi Ratu Boko - Jogjakarta

Kali ini saya berpikir untuk melanjutkan cerita di Bulan April kemarin mengenai perjalanan saya ke Jogjakarta. Sebelum menceritakan lebih lanjut, saya punya pertanyaan random, sebenarnya spelling yang benar adalah Yogyakarta atau Jogjakarta ya? Tapi ntah mengapa saya lebih suka menyebut dengan Jogjakarta. Karena lebih biasa menyebutkan Jogja, so dalam menulis pun saya lebih suka menggunakan Jogjakarta. 

Lanjut mengenai Jogjakarta, kali ini saya menceritakan mengenai hari terakhir saya di Jogja sebelum kebesokannya saya harus kembali lagi ke Jakarta. Hari terakhir di Jogja, saya habiskan pastinya dengan membeli oleh-oleh terutama sederetan bakpia dan teman-temannya. Dan sorenya adalah ke Candi Ratu Boko dan Abhayagiri Restaurant.

Ini kali pertama saya ke Candi Ratu Boko, karena memang banyak sekali foto-foto Candi Ratu Boko ini yang berseliweran di social media saya dan itu yang membuat saya penasaran. Tiket masuk ke Candi Ratu Boko adalah Rp 50.000,-. Harga tersebut tidak murah tetapi sangat worth it melihat keadaan Candi Ratu Boko yang bersih dan terawat. Terutama kalau kita ingin menghabiskan waktu lama disana, untuk menikmati udaranya dan mengejar sunset. It's so worth it. Tetapi sungguh, saya baru tahu kalau sunset disana bagus, setelah saya tiba di rumah dan tag location Candi Ratu Boko dari salah satu social media saya :'(



Hari saya ke Candi Ratu Boko sudah memasuki long weekend, sehingga penuh sekali. Tapi ada untungnya juga, sehingga saya dapat parkir paling atas dan jalan menuju Candi Ratu Boko tidak terlalu jauh. Dalam perjalanan ke atas, kita pun di suguhi pemandangan yang indah. Sugguh, Allah Maha Besar. Pemandangan di sini sederhana, tetapi sungguh indah. 

Dan udara hari itu pun sangat bagus, cerah tetapi anginnya sejuk. Sehingga saya bisa menikmati setiap menit berada disana. Walaupun sudah selang 2 bulan perjalanan saya ke sana, tetapi kenikmatan udara hari itu bisa saya bayangkan dan rasakan hingga saat ini. 




Terlihat jelas di dalam foto saya, hari itu banyak sekali yang piknik atau sekedar duduk menikmati udara dan mungkin sambil menunggu sunset. Sayang sekali, saya tidak bisa terlalu lama disana, dan memang tidak menjelajah jauh, hanya duduk di bangku bawah pohon sambil ngobrol sebentar dan menikmati udara hari itu, lalu beranjak lagi ke Abhayagiri Restaurant.

Dan seperti saya ungkapkan di atas, saya baru tahu setelah sampai rumah, kalau sunset di sana indaah sekali. Dan hari itu, tepat saya datang benar-benar indah. Semoga next time, saya ada kesempatan untuk melihat sunset langsung di Candi Ratu Boko :)




Dan sebagai penutupan, ini saya screenshoot dari social media, sunset hari itu yang begitu indah. Bisa terbayang ya bagaimana penyesalan saya (karena tahu terlambat), melewatkan sunset yang begitu indah.






xoxo,
-RP-

Friday, June 9, 2017

Stories : My Niece 5th Birthday Party

Ini postingan yang saya buat 2 hari yang lalu di blog ini, tetapi saya hapus terlebih dahulu karena saya ingin menceritakan atau sharing mengenai Ramadhan tahun ini di blog.

Nah, sekarang saatnya menceritakan mengenai perayaan ulangtahun keponakan saya yang tepat berusia 5 tahun di Hari Minggu kemarin tanggal 21 Mei. 


Bulan Mei dan Bulan Juni mungkin menjadi bulan terboros untuk saya, karena di Bulan Mei kedua keponakan saya berulang tahun sedangkan di Bulan Juni, kakak dan Ibu saya pun ulangtahun. Jadi di dalam 2 bulan ini saya harus menyisihkan budget untuk memberi hadiah untuk orang-orang tersayang dalam hidup saya. 



Ulang tahun keponakan perempuan saya ini memang selalu thematic, untuk 3 tahun belakangan ini. Mulai tahun 2015 bertema Sophia The First, tahun 2016 bertema Frozen dengan penuh nuansa biru dan tahun ini bertema Trolls dengan keceriaan full color.

Saya pun sejujurnya suka sekali dengan film Trolls, yang penuh dengan lagu-lagu yang memanjakan telinga yang kalau tidak salah music directornya adalah Justin Timberlake. Film Trolls sendiri memang penuh dengan warna yang sangat memanjakan mata untuk anak-anak dan lagu-lagu yang bagus yang ceria, dan mungkin ada 1 soundtrack yang sedih tetapi semua dikemas secara pas, dan sangat tidak membosankan jika ditonton ulang berkali-kali.

Lanjut lagi bercerita mengenai perayaan ulangtahun keponakan saya, karena memang pas jatuh di Hari Minggu maka kakak saya berniat untuk membuat perayaan sederhana dengan orang-orang terdekatnya saja. Hanya makan siang sederhana, namun terasa hangat karena diselingi dengan canda tawa dan keriaan dari tingkah keponakan-keponakan saya.



Berkumpul dengan orang terdekat, dan pas sekali moment-nya sebelum puasa jadi bisa sekalian silaturahmi dan bermaaf-maafan sebelum menjalani ibadah puasa. 

Terkadang memang kita tidak memerlukan sesuatu yang mewah, seperti perayaan ulang tahun ini walaupun sederhana tetapi tetap hangat, penuh dengan canda tawa dan keceriaan pastinya.










xoxo,
-RP-

Stories : Ramadhan Kareem


Memasuki Bulan Puasa ini, saya atas nama pribadi ingin mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi teman-teman yang menjalankannya. Semoga Ibadah Puasa kita di Bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah SWT dan kita mendapatkan pahala yang terbaik dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.

Ramadhan kali ini buat saya berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, pertama kali saya bekerja di saat bulan Ramadhan. Karena di tahun-tahun sebelumnya saya menjalankan bisnis, sehingga saya memang bisa mengatur waktu saya sendiri. Sehingga biasanya mendekati Bulan Ramadhan, saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya sehingga di saat Bulan Ramadhan saya bisa full ibadah.

Bulan Ramadhan hanya datang 1 bulan selama setahun yang kita jalani. Dimana bulan baik ini, Allah seperti memberi hadiah untuk umat-Nya untuk mendapat kemudahan dalam segi pahala. Allah menjanjikan banyak hal yang baik di Bulan ini. Sehingga, kita sebagai manusia wajib memanfaatkan dan mengerahkan segala tenaga kita untuk mendapat pahala yang terbaik dari Allah SWT.

Saya selalu mempunyai prinsip, ketika memasuki Bulan Ramdhan, stop 'mengejar' segala sesuatu yang bersifat duniawi. Mari kerahkan jiwa dan raga kita hanya untuk Allah SWT. Memafaatkan setiap detik dan menit kita untuk mengingat Allah. Untuk me-review hidup kita selama ini. Hidup yang saya yakin masih banyak kekurangannya dan masih banyak sekali dosanya.

'Mencari muka' di hadapan Allah selama Bulan Ramadhan adalah benar-benar saya jalani. Saya belajar banyak mengenai hal agama, yang mungkin selama ini tertinggal dan masih jauh dari sempurna bahkan dari baik sekalipun. Dari Ramadhan satu ke Ramadhan berikutnya saya melihat progress dari ilmu agama atau pemahaman saya mengenai agama, yang mungkin memang masih jauuuuhh di bawah baik, tetapi ada sedikit perubahan ke arah lebih baik.

Tetapi Ramadhan kali ini benar-benar berbeda, saya harus 'sedikit' mengorbankan waktu saya untuk keperluan pekerjaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab saya di duniawi, di depan atasan saya.

Berat? Iya, sangat berat. Batin saya yang berat pada awalnya. Tetapi saya mulai berpikir, jika kita niatkan bekerja untuk ibadah, untuk mendapat Ridho dari Allah SWT, InshaAllah yang kita lakukan selama ini tidak akan sia-sia.

Jadwal Tadarus harus saya tinggalkan untuk bekerja, saya ganti dengan membaca Al-Quran seorang diri, mungkin tidak akan secepat dan sekonsisten jika dibaca secara bersama-sama tetapi paling tidak saya mengusahakan yang terbaik.

Dan semoga Allah mencatat usaha saya yang kecil ini menjadi suatu pahala tersendiri buat saya.

Untuk teman-teman di luar sana, tetap semangat menjalankan Ibadah Puasanya ya. Luangkan waktu lebih untuk 'mencari muka' di hadapan Allah SWT. Sehingga kita tidak merasakan sia-sia melewati Bulan Ramadhan ini dan kita bisa terus bertemu dengan Bulan Ramadhan selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya lagi.




xoxo,
-RP-




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...