Sadar atau tidak sadar selama ini
kita menjalankan ibadah sambil menghitung atau mengejar pahala dari Allah SWT.
Karena memang Allah menjanjikan pahala untuk umat-Nya jika kita taat. Tetapi
pernahkah kamu sadari bahwa apa yang kamu kerjakan dalam ibadah-ibadahmu itu
bukan semata untuk Allah tetapi akan kembali lagi ke kita. Karena Allah sungguh
tidak membutuhkan kita tetapi kita yang membutuhkan Allah.
Jika kita menghitung-hitung
pahala dalam setiap ibadah kita, apakah kita mengerjakan ibadah tersebut dari
dalam hati atau hanya sekedar mengejar pahala? Kita sholat 5 waktu, karena
memang itu wajib hukumnya dari Allah SWT. Tapi kalau kita bisa telaah lebih
jauh dan menikmati sholat tersebut, sungguh sholat dengan khusyuk dan hikmat
akan membawa kita ke level yang lebih tinggi. Iman kita dan hati nurani kita
akan dibawa ke level yang lebih tinggi lagi. Akhlak kita sebagai manusia akan
bertambah lebih baik lagi.
Jadi sebenarnya kita sholat 5
waktu ‘hanya’ karena kewajiban sambil mengejar pahala atau memang kita yang
selalu berusaha khusyuk, yang selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas iman
kita, yang selalu memperbaiki akhlak kita menjadi lebih baik lagi? Dan bonusnya
adalah pahala dari Allah SWT.
Karena sesungguhnya jika kita
memperbaiki dan menjaga hubungan kita dengan Allah maka Allah akan menjaga
semuanya dari kita. Semuanya termasuk sekitar kita.
Jika kita mentah-mentah ‘hanya’
menghitung pahala dari Allah, maka saat kita ibadah umroh atau haji, kita akan
sholat sebanyak-banyaknya di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi tetapi
sesampainya kita kembali ke tanah air, sholatnya bolong-bolong lagi tanpa ada
niat untuk memperbaiki sholat kita. Karena kita tahu benar pahala yang
dijanjikan Allah saat sholat di Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi.
Atau saat bulan Ramadhan tiba,
kita berlomba-lomba untuk membaca Al-Quran bahkan qatam berkali-kali karena
semata-mata ‘hanya’ mengejar pahala dari Allah, tetapi begitu bulan Ramadhan
usai. Al-Quran tersebut hanya menjadi hiasan di rak buku kita.
Saya pun ‘diceramahin’ seperti
ini dari teman mualaf saya. Malu? Iya. Merasa tertampar? Iya. Tapi saya lebih
berpikir untuk mengkoreksi ibadah saya. Lebih mengkoreksi kualitas iman saya.
Disini saya hanya sekedar
sharing. Semoga kita semua bisa berlomba-lomba untuk ibadah bukan hanya sekadar
berharap mendapatkan pahala dari Allah. Tapi mari kita nikmati setiap sujud
kita, kita nikmati setiap bacaan Al-Quran kita, kita nikmati ibadah-ibadah
kita, kita dekatkan hati ini hanya untuk Allah semata. Untuk mendapatkan ridho
dari Allah, untuk memperbaiki iman kita, untuk lebih meningkatkan hati nurani
kita, dan yang terpenting untuk lebih memperbaiki kualitas akhlak kita. Dan
bonus dari Allah adalah pahala. Karena janji Allah itu pasti. Kita tidak perlu
ragu. Tapi jangan lupa kita juga, kita bukan panitia pahala, jadi kita tidak
perlu ikut menghitung-hitung pahala kita J
Semoga Bermanfaat.
-RP-
No comments:
Post a Comment