Monday, May 16, 2016

Stories : Sharing Session



12.05.2016.

Sadar atau tidak sadar selama ini kita menjalankan ibadah sambil menghitung atau mengejar pahala dari Allah SWT. Karena memang Allah menjanjikan pahala untuk umat-Nya jika kita taat. Tetapi pernahkah kamu sadari bahwa apa yang kamu kerjakan dalam ibadah-ibadahmu itu bukan semata untuk Allah tetapi akan kembali lagi ke kita. Karena Allah sungguh tidak membutuhkan kita tetapi kita yang membutuhkan Allah.

Jika kita menghitung-hitung pahala dalam setiap ibadah kita, apakah kita mengerjakan ibadah tersebut dari dalam hati atau hanya sekedar mengejar pahala? Kita sholat 5 waktu, karena memang itu wajib hukumnya dari Allah SWT. Tapi kalau kita bisa telaah lebih jauh dan menikmati sholat tersebut, sungguh sholat dengan khusyuk dan hikmat akan membawa kita ke level yang lebih tinggi. Iman kita dan hati nurani kita akan dibawa ke level yang lebih tinggi lagi. Akhlak kita sebagai manusia akan bertambah lebih baik lagi.

Jadi sebenarnya kita sholat 5 waktu ‘hanya’ karena kewajiban sambil mengejar pahala atau memang kita yang selalu berusaha khusyuk, yang selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas iman kita, yang selalu memperbaiki akhlak kita menjadi lebih baik lagi? Dan bonusnya adalah pahala dari Allah SWT.

Karena sesungguhnya jika kita memperbaiki dan menjaga hubungan kita dengan Allah maka Allah akan menjaga semuanya dari kita. Semuanya termasuk sekitar kita.
Jika kita mentah-mentah ‘hanya’ menghitung pahala dari Allah, maka saat kita ibadah umroh atau haji, kita akan sholat sebanyak-banyaknya di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi tetapi sesampainya kita kembali ke tanah air, sholatnya bolong-bolong lagi tanpa ada niat untuk memperbaiki sholat kita. Karena kita tahu benar pahala yang dijanjikan Allah saat sholat di Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi.

Atau saat bulan Ramadhan tiba, kita berlomba-lomba untuk membaca Al-Quran bahkan qatam berkali-kali karena semata-mata ‘hanya’ mengejar pahala dari Allah, tetapi begitu bulan Ramadhan usai. Al-Quran tersebut hanya menjadi hiasan di rak buku kita.

Saya pun ‘diceramahin’ seperti ini dari teman mualaf saya. Malu? Iya. Merasa tertampar? Iya. Tapi saya lebih berpikir untuk mengkoreksi ibadah saya. Lebih mengkoreksi kualitas iman saya.

Disini saya hanya sekedar sharing. Semoga kita semua bisa berlomba-lomba untuk ibadah bukan hanya sekadar berharap mendapatkan pahala dari Allah. Tapi mari kita nikmati setiap sujud kita, kita nikmati setiap bacaan Al-Quran kita, kita nikmati ibadah-ibadah kita, kita dekatkan hati ini hanya untuk Allah semata. Untuk mendapatkan ridho dari Allah, untuk memperbaiki iman kita, untuk lebih meningkatkan hati nurani kita, dan yang terpenting untuk lebih memperbaiki kualitas akhlak kita. Dan bonus dari Allah adalah pahala. Karena janji Allah itu pasti. Kita tidak perlu ragu. Tapi jangan lupa kita juga, kita bukan panitia pahala, jadi kita tidak perlu ikut menghitung-hitung pahala kita J

Semoga Bermanfaat.



-RP-

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...